Ketika Itu aku sendang berada diruang tamu menikmati Kopi hitamku dengan seb*tang r*kok. Dari belakang kulihat bentuk p*hanya sampai ke bawah yang begitu bersih. Setelah Aku habis bersantai dengan kopiku aku bejalan ke dapur untuk mencuci.
Melalui celah pintu kamarnya yang tak tertutup, kulihat Sepupuku sedang Terl*njang. Serta merta K*nt*l ku mulai bangkit, aku meng*c*k k*nt*lku sambil memmbayangkan Ng*nt*t Denga Firnia. Aku Masuk Dan langsung Mengunci pintu dengan pelan,
Lalu kupeluk tubuhnya dari belakang dengan k*nt*lku yang lengket dengan pant*tnya tapi yang buat herannya Firnia Hanya diam tidak melawan dan kubalik tubuhnya kehadapanku Tangaku Meng*lus Kepalanya lalu berpindah, dari rambut terus turun ke leher sambil dic*umnya perlahan.
Bukit d*d*ku diusap dengan sesekali dig*giti. Kuel*s B*ah D*d*nya yang mulus dan besar itu, Pent*l tok*tnya dipegang, kuusap dan kuc*um. Nafasnya semakin memberat. Dituntunnya aku ke atas ranjang, Tangan kanannya mulai masuk ke dalam celanaku.
Aku mengeluh pelan. Kurasakan tangan kanannya mer*ba-r*ba dan sedikit mer*mas-r*mas K*nt*lku dari luar cel*na d*lamku. K*nt*l ku pun mulai mengeras dan membesar. Sambil terus mer*mas dan mer*ba K*nt*l ku yang sudah teg*ng, Celana Pendekku akhirnya tersingkap semua.
K*nt*l ku pun sudah berdiri kencang, terus memanjang dan membesar seiring dengan r*baan dan r*masan tangan Firnia di b*tangnya.
“Besar sekali K*nt*lmu, panjang pula…!” Firnia Mulai Merunduk untuk mengh*sap k*nt*lku.
Kepala K*nt*l ku dic*umnya, sambil tangan kirinya mem*jit b*jiku. Aku mengeluh, meng*rang, dan mend*sis nikmat,
“Ah, ah.. hhmmh… teruss.. Firr” h*sapan mulutnya membuatku melayang. Kunaik turunkan Kepala Firnia dengan kencang.
Bibirnya benar-benar lembut, gerakan kul*mannya begitu pelan dan teratur. 10 menitan Firnia Mengh*sap k*nt*lku, aku mulai tidak tahan. “Aahkk Firrr Akuu Mauu keluuarr” erang nikmatku.
“Hhmm.. mmh, heh..” H*sapannya semakin kencang dan cepat.
Aku semakin menggelinjang dibuatnya. Tubuhku menekuk, meliuk dan bergetar-getar. Kurasakan nikmat yang luar biasa, menyemburnya sp*rmaku ke mulut Firnia.
“Aggghhh…oohhh…akkuuu keeluuaarrr…”
“Crroootttt… cccrrrroootttt… ccrrrooottttt…”
Bibirnya masih mengh*sap kepala k*nt*l ku dengan kedua tangannya yang berlepotan sp*rma. Dia melihatku dengan tatapan sayunya dan kemudian kembali menc*umi K*nt*l ku, geli yang kurasakan sampai ke ubun-ubun kepala.
“Banyak banget kamu keluarnya,”
Kur*ba dan kuusap semua tubuhnya dari pangkal p*ha sampai ke tok*t nya. Aku kembali c*umi dia dengan pelan. Kunikmati dengan pelan seluruh bentuk tubuhnya dengan menc*um, menj*lat, dan membelai. Pay*daranya kupegang, kur*mas pelan dan lembut, kuc*um dan kug*giti put*ngnya.
Kudengar d*sahan nikmat dan nafasnya yang tidak beraturan. Tangannya terus mer*mas Tok*tnya yang besar dan kencang, sementara l*dahku memainkan put*ngnya, Sampai akhirnya bib*rku menc*um daerah berbulu miliknya, tercium aroma m*m*knya yang harum lalu kuj*lati bib*r m*m*knya.
“Oucchh.. terus sayang, kamu lembut sekali.. tee.. teruss..”
Kumainkan ujung l*dahku menyusuri dinding m*m*knya, kadang masuk kadang menj*lat. Kuj*lati kl*torisnya dan semua yang ada di daerah kem*luannya. Kus*doti cairan yang membanjir dari m*m*knya.
Beberapa menit kemudian, ketika dia mulai di ambang org*smenya Dipegangnya kembali K*nt*l ku yang sudah kembali siap menyerang. Lalu diarahkannya K*nt*lku kearah l*bang m*m*knya, Dengan Sekali dorongan K*nt*lku masuk kedalam ”Blesshhh…” masuk sudah seluruh b*tang K*nt*lku.
Diangkat dan digoyang pant*tnya. Dia memutar-mutar pinggulnya, berusaha untuk mendapatkan kenikmatan dari b*tangku
“Ahhkksss….Uuuhh…Aahkkkss nikmatt..Eennakk Sayang” rancau Firnia sambil mer*mas tok*tnya
“Aahhhkk…Eennakk banget…Oohh…M*m*k Kamu Legitt” gerakan naik turunnya makin cepat.
“Ohh…nikmaattt…ahhh…uhhh…Oooh Oohh”
“Ohhh…aahhh..m*m*kk Kamu Jepit bangett” erangku penuh nikmat sambil tak lepas kuremas-remas pay*daranya.
“Sempiitt…ohhhh…terusshh…jepiitt k*nt*lllku…ohhh…Fiirniiaaa” erangku berlanjut merasakan h*sapan m*m*knya pada K*nt*l ku.
Setelah 20 menitan Firnia Mengoyang k*nt*lku akhirnya aku merasakan kalau m*m*knya berkedut kuat dan tubuhnya begetarss
“Aahhkkk…Sshh…Sayang akuu mau Keeluarr” Kata Firnia sambil mempercepat goyangannya ! Plokk Plokkk Plokkk!. Diarahkannya wajahku ke arah pay*daranya sambil memompa
“Ayyooo sayangg … h*sap dan Tok*ttkuu”
Kuh*sap, kuj*lat dan kug*git gemas pay*daranya yang bagus itu. Firnia semakin meng*rang menikmati permainanku
“Ahh.. ahhhhhkkkkk.. ahhss..” d*sahnya. Keluarlah cairan kew*nitaannya membasahi K*nt*l ku yang masih terbenam di l*ang m*m*knya.
“Ahhss…ohhhh…nikmaattnya k*nt*oll muda mu” d*sahnya lagi sambil tubuhnya yang mengkilat karena keringatnya, Kupeluk dia sambil kuc*umi bib*rnya dan kuelus-elus punggung mulusnya. Dia terdiam dalam dekapanku. Kubiarkan dia menikmati sisa-sisa org*smenya.
“Enak ya.. Bu… Mau lagi..?” Dia menoleh dan tersenyum sambil telunjuknya mencoel ujung hidungku.
“Kenapa? Kamu juga mau lagi?” canda Firnia .
Tanpa banyak cerita kumulai lagi gerakan-gerakan panas, kuangkat tubuh Firnia dan aku menidurkannya sambil menc*um bib*rnya kembali. saling tukar l*dah dan lud*h. Kemudian kembali kumasukkan K*nt*lku ke m*m*knya.
Kuputar tubuhnya untuk membelakangiku, kurangkul dia dari belakang. Tangan kanannya memegang batang K*nt*lku, sementara kedua tanganku memainkan pay*daranya. Kemudian kuangkat kaki kanannya dan kupegangi kakinya.
Tangan kanannya menuntun K*nt*l ku ke arah m*m*knya, Pelan dan pasti kumasukkan b*tang K*nt*l ku dan masuk dengan lembut… ”Bleeeppp…” Firnia melenguh dan mend*sah nikmat, kumaju mundurkan pelan K*nt*l ku,
Luar biasa nikmat kurasakan pengaruhnya pada K*nt*l ku.
Kutambah kecepatan gerakanku pelan-pelan, masuk-keluar, masuk-keluar, semakin lama semakin cepat.
“Ahhhkk…AhhhkkkAahhkkk Sayangg Gilla eennak bangett Aahhkk!” d*sahannya
Cukup lama kupompa m*m*knya, kurasakan tubuh Firnia bergetar.
“Akuu mauu keeluuarr lagii, Ooohh…Ooohh.” jeritnya. Mendengar kata-katanya, semakin kutambah kecepatan sodokan b*tangku dan…
“Acchh…aaahhh…ooochhh” keluarlah cairan ej*kulasi dari m*m*k Firnia, turun membasahi tangan dan p*haku.
Tubuhnya berk*jat-k*jat l*ar, bergetar lemas dan langsung jatuh ke kasur. Sesampainya di kasur kubalik tubuhnya dan kuc*um balik bibirnya. Kembali kumasukkan K*nt*l ku ke m*m*knya. Dia balas memelukku dan menjepit pinggang rampingku dengan kedua kakinya. Kuayun pant*tku naik turun tambah cepat
“Aahkk Sayang kamu nakal bangett… Daasar B*nall Ngggnnttoo” rancau Firnia semakin gila
“Ahhkkk sayang Aahhkk Ennnak bener m*m*kmu, aahkk ent*t m*m*kmu” Rancauku. Pant*tnya berputar-putar mengimbangi pompaanku. Bermenit-menit kuk*c*k kem*luannya, aku mulai merasakan tanda-tanda.
Kurasakan kenikmatan itu datang tak lama lagi. Tubuhku bergetar dan menegang, sementara Firnia memutar-mutar pant*tnya dengan cepat. Akhirnya…
“Crrootttt… cccrrrrooottttt… ccrrroootttttt….”
Kuhamburkan seluruh sp*rmaku dalam-dalam ke m*m*knya. Ada sekitar 7 kali semburan pej*hku ke dalam m*m*knya.
“Ahhcckk.. ahhk.. aduhh.. nikmatnya” kataku. Firnia meresponnya dengan memelukku dengan erat.
Kucabut K*nt*l ku, lalu berbaring di sampingnya. Aku terkulai lemas di sisi Firnia . Tangan halusnya membelai-belai meremasi b*tang K*nt*l ku. Firnia mengusap-usap kepala K*nt*lku. Tak lama kuubah posisi berc*ntaku.
Aku bangkit, kudekap dia sambil terus memompa K*nt*l ku dalam-dalam ke m*m*knya, bibir dan tanganku bermain-main di pay*daranya. D*sahan nikmatnya tambah keras dan goyangan pant*tnya tambah liar merasakan rambahan mulut dan tanganku di pay*daranya.
Matanya merem melek keenakan, dan aku jadi tambah bersemangat untuk menyodok m*m*knya. Dan tak lama kemudian tubuhnya menegang kencang dan dia jatuhkan diri ke pelukanku yang sudah kembali berbaring. Kupeluk dia erat-erat sambil mengatakan
“Aahkk Sayang k*nt*l kamu enak bangeyt”
“He-eh, enak m*m*k” kataku sambil menampar pant*tnya mulai dari pay*dara hingga ke p*ngkal p*hanya.
Sampai di daerah m*m*knya, kuj*lati dinding m*m*knya sambil memainkan l*bang m*m*knya dengan tanganku.
Kuj*lati kl*torisnya, kused*ti cairan m*m*knya yang mulai membanjir, dan kut*sukkan m*m*knya dengan jari-jariku. Firnia mendesis-desis seperti kepedasan dan mengeluh nikmat karena gerakanku itu.
Terkadang dia membuka dan merapatkan p*hanya yang indah untuk mendekap wajahku, seakan-akan dia ingin agar kepalaku masuk ke l*bang m*m*knya. Sekitar 10 menit kumainkan kem*luannya, Firnia mulai tidak sabar.
“Sayanggg Masukin lagi yah, Aku pengen lagi m*m*kku g*telll” katanya meng*c*k m*m*knya, Aku beranjak bangun dan menindihnya sambil mengarahkan K*nt*l ku masuk ke dalam m*m*knya. Kugesek-gesekkan dahulu kepala K*nt*l ku di kel*ntitnya, lalu pelan mulai kumasukkan K*nt*l ku ke l*bang m*m*knya.
Sleppp…sleppp…” Pelan-pelan aku goyangkan K*nt*l ku, kadang kutekan pelan dengan irama-irama lembut. Tak lama masuk sudah K*nt*l ku ke dalam dan Firnia mend*sis. kunaikkan dan kutekan kembali K*nt*lku masuk ke dalam m*m*knya.
“Aakuu nnggak kuatt lagii aahhhkkk” d*sah Firnia. Tak lama kemudiannya, tubuhnya mulai k*jang-k*jang. Rupanya dia sudah mendekati puncaknya.
“Ahhh…ohhh…Fiiiirrr…aku keluarrrr…” erang nikmatku
Lalu kurasakan b*tangku tersiram cairan m*m*knya yang meleleh karena org*smenya yang kedua. Aku hentikan pompaanku di m*m*knya, kuberikan kesempatan dia untuk istirahat sejenak setelah keluar tadi.
“Laaggiii Massukinn Laggi Akuuu Masihh Kuraannnggg” Firnia memelas. Kuposisikan K*nt*l ku ke arah m*m*knya. Kumasukkan perlahan demi perlahan K*nt*l ku ke dalam miliknya. “Sleeppp…sleep…bleeppp” Masuk sudah seluruh K*nt*l ku tertelan m*m*knya, dan mulai kupompa dia.
Tak lama kurasakan m*m*knya mulai membasah, seiring dengan semakin cepatnya pompaan K*nt*l ku di m*m*knya. D*sah dan r*ntih penuh kenikmatan,
“Ahhkkk…aahhkkkkAahhkkkk” d*sah nikmat Firnia merasakan pompaan K*nt*lku yang semakin cepat dan l*ar di m*m*knya.
Kuremas-remas pay*daranya dari belakang. Kumainkan juga l*bang an*snya dengan j*ri t*ngahku.
“Yeeahh enennakk M*m*kmu sayangg, Aku mau ent*t terus” mengh*jam-h*jamkan K*nt*l ku hingga melesak jauh ke dalam m*m*knya.
“Oohh…ahhh…Iyaahhhh…kaya…gituuhhh…” balas Firnia, Firnia memintaku untuk keluar berbarengan.
“Acchh.. sshh.. ahhh.. ohhh” d*sah Firnia sambil menjepit erat-erat K*nt*lku dalam m*m*knya. Keluar sudah cairannya membanjiri K*nt*l ku.
Kutekan dalam-dalam K*nt*lku ke dalam m*m*knya. Dengan jeritan yang keras, kuhamburkan sp*rmaku keluar dan masuk ke dalam m*m*k Firnia.
“Crrroooottttt… ccrrrrooottttt…. Cccrrrrrooottttt….”
“Ahhcckk.. ahhk.. aduhh.. oohh…nikmatnya” d*sahku. sambil merasakan sisa-sisa nikmatnya org*sme. Tamat